no-script Cara Menghitung Upah Borongan Tukang Bangunan | Mitraruma
Mitraruma

Cara Menghitung Upah Borongan Tukang Bangunan

ilustrasi-tukang-bangunan.webp

Membangun rumah memang bukan hal yang mudah. Banyak hal yang perlu dipikirkan secara matang sebelum membangun rumah. Salah satu yang perlu menjadi pertimbangan adalah biaya upah tukang bangunan.

Umumnya, terdapat 2 sistem upah tukang bangunan, yaitu secara borongan dan harian. Sistem kerja borongan sering dianggap lebih ekonomis dan efisien. Secara umum, biaya upah borongan dihitung berdasarkan total luas meter persegi suatu bangunan.

Namun, sebelum mengetahui lebih dalam cara menghitung upah borongan tukang bangunan dengan benar, Anda harus memahami terlebih dahulu perbedaan sistem upah antara tukang harian dengan tukang borongan.

Perbedaan Tukang Harian dengan Tukang Borongan

ilustrasi-tukang-mengecat-plafon.webp

Tukang Harian

Tukang harian adalah jasa tukang bangunan yang diupah per hari kerja. Biasanya, upah untuk tukang harian tidak termasuk biaya material. Jadi, bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembangunan rumah secara keseluruhan menjadi tanggung jawab Anda

Keuntungan memakai jasa tukang harian adalah Anda bisa langsung menggantinya dengan tukang lain jika pekerjaan dianggap tidak memuaskan. Biasanya, dibutuhkan sekitar 2 hari untuk melihat kualitas pekerjaan.

Di sisi lain, proyek bisa saja berjalan lebih lama dari yang diperkirakan akibat kendala cuaca ataupun pola kerja yang tidak efisien, sehingga upah yang dikeluarkan juga semakin besar. Disarankan, sistem tukang harian dapat digunakan untuk pekerjaan dengan minim risiko dan hanya memerlukan renovasi kecil-kecilan, seperti mengganti keramik lantai, mengganti letak pintu, atau mengecat ruangan.

Tukang Borongan

Setidaknya ada 2 pola dalam sistem kerja tukang borongan, yaitu borongan upah tenaga dan borongan secara keseluruhan.

Pada sistem borongan upah tenaga, Anda harus menyiapkan semua material sendiri, sehingga nantinya Anda cukup membayar upah tukang saja. Adapun sistem borongan secara keseluruhan, pengadaan material, bahan, hingga tenaga kerja diserahkan kepada tukang atau mandor.

Keuntungan menggunakan sistem upah tukang borongan adalah Anda tidak perlu terlalu mengawasi pekerjaan secara keseluruhan. Pastikan saja pembangunan rumah sesuai dengan desain yang Anda buat. Jika ada kesalahan atau Anda ingin melakukan komplain,
cukup berkomunikasi dengan kepala tukang yang ada.

Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar pengerjaan jadi lebih efisien. Pastikan pekerjaan tidak terburu-buru untuk menjaga kualitas bangunan tetap terjaga.

Bagaimana Cara Menghitung Upah Borongan Tukang Bangunan?

ilustrasi-mengecat-tembok.webp

Ada beberapa faktor yang harus Anda pertimbangkan dalam menghitung upah borongan, diantaranya adalah kualitas material dan tingkat kesulitan pengerjaan. Adapun rumus untuk menghitung upah tukang borongan adalah sebagai berikut;

Biaya Upah Borongan = Harga Borongan x Luas Bangunan

Contohnya, jika Anda ingin membangun rumah seluas 49 m2 dengan harga borongan upah Rp1.000.000/m2, maka total Biaya Upah borongan (BUB) yang harus Anda keluarkan sekitar Rp49.000.000.

Apa Saja yang Memengaruhi Upah Borongan Tukang Bangunan?

Selain material, masih ada banyak faktor yang mempengaruhi upah borongan tukang bangunan. Sebut saja biaya pajak, biaya operasional, dan biaya transportasi.

Upah Pekerja

Selain dihitung dari jumlah hari atau banyaknya (volume) pekerjaan masing-masing pekerja, tiap kontraktor bisa saja memiliki tarif berbeda. Lokasi pekerjaan juga berpengaruh pada biaya transportasi yang harus dikeluarkan.

Ditambah lagi tenggat waktu selesainya pekerjaan tersebut. Semakin pendek jeda waktunya, semakin mahal pula harganya karena beberapa faktor seperti upah lembur yang harus diperhitungkan. Jangan lupa juga bahwa semakin rumit pengerjaan, maka akan semakin tinggi biaya yang harus Anda keluarkan.

Kualitas Material

Beda produsen, beda pula kualitas produknya. Hal ini juga berlaku untuk bahan bangunan. Semakin bagus kualitas materialnya atau unik polanya, semakin besar biaya yang harus dikeluarkan. Karena bisa saja material yang Anda inginkan harus diimpor dari luar negeri.

Alat-alat Kerja

Tukang tidak dapat bekerja tanpa alat yang memadai, jadi disarankan jangan terlalu menekan anggaran peralatan agar pekerjaan dapat memenuhi standar. Karena standar peralatan yang digunakan sangat mempengaruhi keselamatan kerja.

Selain itu, tidak semua tukang memiliki alat yang dibutuhkan, sehingga bisa saja pemborong memasukkannya ke biaya pengerjaan.

Itulah perbedaan tukang bangunan dan borongan serta cara menghitung upah borongan tukang bangunan. Anda juga bisa menemukan material bahan bangunan di website Mitraruma. Selain itu, kunjungi website Mitraruma untuk menemukan artikel menarik lainnya tentang renovasi rumah, home cleaning, konstruksi rumah dan home decor. Mari wujudkan hunian impian Anda bersama Mitraruma!

More content