Cara Mengaci Tembok Agar Bangunan Tidak Mudah Rusak
Bagi Anda yang memiliki hunian tempat tinggal, keretakan pada tembok bisa jadi hal yang sering Anda jumpai. Tak hanya pada bangunan yang sudah lama dibangun, keretakan tembok bahkan kerap ditemui pada bangunan yang tergolong baru, baik retak secara halus maupun parah. Tentu saja hal ini akan menjadi masalah terlebih pada keamanan serta tampilan bangunan. Ada beberapa alasan penyebab keretakan pada tembok, tidak jauh dari faktor lokasi, gempa bumi, beban bangunan yang terlalu berat, campuran material bangunan yang tidak sesuai perhitungan, dan yang akan dibahas pada artikel ini, proses pengacian tembok yang kurang tepat.
Sebelum mengetahui cara mengaci tembok yang tepat, kenali dulu jenis-jenis keretakan tembok agar tepat pula penanganannya.
Jenis Keretakan Tembok yang Perlu Diketahui
Retak Vertikal
Retak tembok yang pertama ini biasanya terjadi karena penggunaan bahan yang terlalu kaku (terlalu banyak menggunakan semen) atau struktur kurang berongga sehingga menyebabkan keretakan berbentuk vertikal atau memanjang dari atas ke bawah.
Retak Horizontal
Yang selanjutnya adalah retak horizontal yang biasanya terjadi karena adanya pergeseran tanah atau pondasi bangunan. Retakan ini bisa mengakibatkan dinding bergeser dan miring sehingga cukup membahayakan jika dibiarkan terlalu lama. Salah satu penyebab retak horizontal adalah gempa berskala kecil.
Retak Diagonal
Retak yang terakhir adalah retak diagonal di mana perpaduan dari retak vertikal dan horizontal. Retak diagonal sangat jarang ditemukan dan bisa terjadi karena pengerjaan yang asal-asalan. Inilah sebabnya Anda harus terus memonitor proses pembangunan untuk mengantisipasinya.
Setelah mengetahui jenis retakan pada tembok, selanjutnya Anda harus mengetahui cara mengatasi acian yang mengalami keretakan. Hal pertama yang bisa dilakukan adalah mencari penyebab keretakan acian. Dengan mengetahui jenis retak yang terjadi,
Anda bisa langsung melakukan penindakan yang tepat. Selanjutnya memeriksa kondisi tembok dengan teliti. Tandai bagian mana saja yang perlu mendapatkan penanganan. Yang terakhir adalah menghaluskan adonan aci menggunakan amplas dengan gerakan memutar dan merata. Hal ini dilakukan agar permukaan acian menjadi halus dan rata sehingga lapisan acian yang tipis dapat timbul di atas permukaan yang sudah dikikis oleh amplas.
Cara Mengaci Tembok yang Baik dan Tepat
Bagian ini adalah yang paling penting agar hasil acian tembok bisa baik, bertahan lama, serta mengurangi potensi keretakan yang terjadi.
Menyiapkan alat yang dibutuhkan
Sebelum memulai proses pengacian, Anda harus membuat daftar serta menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan. Beberapa yang sudah Mitraruma rangkum adalah semen, air, jidar (alat bantu seperti penggaris yang biasanya terbuat dari aluminium atau kayu), kuas, amplas halus serta ember.
Membuat adukan acian
Langkah selanjutnya adalah memasukan semen ke dalam ember, menambahkan air sedikit demi sedikit, hingga semen memiliki tekstur yang tidak terlalu encer dan padat.
Membersihkan tembok dari debu dan kotoran
Langkah yang satu ini penting dilakukan untuk menjaga kualitas serta acian yang dihasilkan bisa merata dengan baik. Setelah bebas dari debu dan kotoran, percikkan air sedikit demi sedikit pada tembok supaya acian tidak terlalu cepat kering.
Aplikasikan adukan acian ke tembok
Langkah terakhir ini membutuhkan roskam (alat untuk meratakan acian). Letakkan dan tekan adonan acian ke tembok, lalu ratakan adonan tersebut ke seluruh bagian secara merata dan memutar hingga pori-pori tembok tertutup sempurna.
Itulah penjelasan singkat tentang jenis keretakan hingga cara mengaci tembok yang tepat sebagai panduan Anda dalam merawat hunian atau bangunan yang digunakan sehari-hari. Pastikan Anda mendapatkan bahan-bahan yang berkualitas hanya di Mitraruma yang juga menyediakan jasa renovasi dan home decor rumah untuk mewujudkan rumah impian Anda.